Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia.
Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan,
yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari,
oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa /
Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak
dibidang kesejahteraan sosial.
Sebagai organisasi sosial kepemudaan
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta
pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif
dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik
sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai
organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan
Pedoman Rumah Tangga di mana telah pula diatur tentang struktur
penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa /
Kelurahan sampai pada tingkat Nasional.
Semua ini wujud dari pada
regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota
Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya
diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45
tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan
pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian,
ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Pelatihan Tari adalah salah satu
program sejenis training yang kita lakukan kepada anak-anak remaja di Desa Cibeet,
khususnya RW 10. Kegiatan ini diadakan di posko para mahasiswa KKNM. Adapun
konten kegiatan ini yaitu memberikan pembelajaran untuk mengikuti lomba 17
Agustus nanti.
Anak anak dari RW 10 berlatih tari di posko Kelompok 8 |
Kegiatan ini lumayan banyak diikuti
oleh para anak anak dan remaja desa,kurang lebih 30’an orang hadir dalam
pelatihan ini. Pelatihan ini diawali dengan pembukaan oleh coordinator desa
dengan memberi beberapa gerakan tari yang kemudian dilanjutkan oleh salah satu
mahasiswa UNLA. Setelah itu,kita pun langsung memulai pelatihan.
Dalam praktek pelatihan ini terlihat
keseriusan para anak anak dan remaja desa mengerjakan gerakan gerakan tari yang
telah diberikan. Mereka mengerjakan tugas itu dengan ceria dan hasilnya cukup
memuaskan.
Akhirnya, meskipun pelatihan ini
cukup singkat,tetapi pelatihan ini dirasa cukup bermanfaat bagi adik-adik
remaja desa. Setidaknya mereka mendapat ilmu baru mengenai pelatihan tari yang
nantinya bisa diaplikasikan dalam lomba 17 agustus.
Walaupun tidak lama kami berbagi pengalaman menari, tapi pengalaman menari bersama anak anak RW 10 sangat kami nantikan dan akan kami rindukan kembali di kemudian hari.
0 komentar:
Posting Komentar